Selasa, 27 September 2011

Guru Kreatif, Siswa Senang



Guru-guru yang mengutamakan kepentingan anak-anak dalam belajar harus mampu mendorong suasana belajar kreatif dan menyenangkan. Dengan menciptakan suasana belajar tanpa tekanan dan melibatkan peran serta anak didik, pembelajaran menjadi lebih efektif dan bermanfaat bagi peserta didik.

Demikian terungkap dari perbincangan dengan sejumlah guru Matematika dan Sains tingkat SD dari berbagai Indonesia dalam acara Indonesian Science Festival 2009 di Jakarta, Minggu (2/8). Mereka mengembangkan alat dan metode belajar Matematika dan Sains yang sederhana dan dikemas dalam permainan untuk membantu siswa yang kesulitan memahami pelajaran yang harus dikuasai siswa. Kegiatan dilaksanakan pada 1-5 Agustus di Hotel Bumikarasa Bidakara.

M Mustofa, guru SDN Sapikerep 1, Sukapura, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, mengatakan siswa SD sulit belajar perkalian dan pembagian jika pembelajaran dilakukan dengan cara konvensional yakni menghafal. Akibatnya, banyak siswa kelas VI sekalipun yang tidak hafal perkalian dan pembagian.

Berangkat dari tanggung jawab sebagai pendidik yang mesti bisa membantu siswa paham dengan pelajaran, Mustofa pun berusaha menciptakan metode menghafal perkalian dan pembagian yang tidak membuat siswa stres. Sejak tujuh tahun lalu, Mustofa memanfaatkan kartu domino sebagai sarana belajar.Setiap kartu domino dibagi menjadi dua bagian yakni jawaban dan soal perkalian atau pembagian. Siswa mesti menemukan soal dan jawabannya di kartu domino lainnya.

"Karena sifatnya permainan, anak-anak jadi senang. Dalam seminggu mereka bisa hafal perkalian. Jam istirahat pun mereka bisa bermain sambil belajar," katanya.

Mustofa hanyalah satu dari 20 guru Matematika SD lainnya yang dinilai layak berkompetisi secara nasional. Guru-guru kreatif lainnya juga mampu menciptakan cara belajar Matematika yang asyik, seperti memanfaatkan catur, belajar berhitung sambil bernyanyi, hingga ada yang memakai cara lomba lari estafet perkalian membawa kelereng.

Di bidang sains, M Hadi, guru SDN 28 Cakranegara, Nusa Tenggara Barat, memakai kaleng roti, bola pimpong, dan bola plastik untuk membuat siswa SD paham konsep terjadinya gerhana bulan dan matahari.

"Guru mesti bisa mengajarkan hal-hal yang abstrak menjadi nyata buat siswa. Cara belajar seperti itu sangat memudahkan siswa untuk memahami yang rumit dengan cara yang sederhana," kata Hadi.

Menurut Hadi, guru Indonesia sebenarnya mampu untuk kreatif menyampaikan materi pelajaran. Mereka hanya perlu didorong dan dihargai, sehingga semangat untuk memberikan yang terbaik buat siswa bisa tumbuh dalam diri setiap guru.

"Seringkali dalam pelajaran sains, pemerintah memberi alat-alat yang mahal dan rumit. Kalau rusak, guru nggak mengerti memperbaikinya. Yang ada alat-alat itu jadi mubazir. Yang perlu didoorng bagaiaman guru bisa memanfaatkan apa yang ada di sekitar sebagai alat belajar," kata Hadi.

Pada acara Indonesian Science Festival yang dilaksanakan 1-5 Agustus itu, siswa dari berbagai SD di Indonesia juga ditantang untuk bisa menampilkan buah karya dalam bidang sains dan matematika. Kreativitas mereka untuk memanfaatkan sains dalam memecahkan masalah ternyata cukup mengagumkan.

Para siswa SD itu antara lain mampu untuk membuat jebakan tikus listrik, alat deteksi gempa bumi, atau penggiling sambal sederhada. Di bidang Matematika, ada siswa SD yang mampu menciptakan cara untuk mencari bilangan prima 1-100 dengan mudah, ular tangga Matematika, atau tabel penyederhanaan pecahan. (Sumber: Kompas.com)

Mengajarkan Disiplin Tanpa Teriakan – Mungkinkah?


“Hidup tiada mungkin tanpa perjuangan tanpa pengorbanan mulia adanya
Berpeganglah tangan satu dalam cita demi masa depan Indonesia Jaya.”
Rangkaian kata-kata di atas merupakan bagian dari lirik lagu berjudul “Indonesia Jaya”, yang biasa saya gunakan untuk memotivasi siswa belajar dan bekerja lebih giat demi mewujudkan masa depan yang lebih baik.
Ya, anak-anak sekarang memang banyak yang lebih memilih JALAN PINTAS ketimbang mencapai sesuatu melalui proses yang benar (dengan konsekuensi lebih ruwet, lebih berat, lebih menderita!). Tidak percaya? Cobalah amati anak-anak kita ketika dihadapkan pada suatu persoalan. Mereka lebih cepat menjawab dengan kata-kata “TIDAK BISA”, “TIDAK SANGGUP”, “BERAT”, atau semacamnya.
Jawaban-jawaban dengan nada seperti disebutkan di atas itu menunjukkan bahwa mereka “enggan” mengikuti proses yang benar. Ini berbahaya jika dibiarkan menjadi kebiasaan, yang pada gilirannya akan mewarnai atau bahkan membentuk watak mereka.
Kepada mereka perlu diajarkan bahwa hidup itu bukan sekadar apa yang diinginkan harus terwujud. Mereka perlu tahu bahwa untuk mencapai sesuatu harus ada upaya yang dilakukan. BUKAN GRATIS! Intinya, harus ada pertukaran antara apa yang diinginkan dengan apa yang dilakukan untuk mencapai keinginan itu.
Misalnya, untuk mendapatkan nilai baik di sekolah pertukaran yang harus dilakukan adalah belajar giat dan tekun — bukan nyontek pekerjaan teman! Begitu pula untuk capaian-capaian lainnya. Jadi, untuk mendapatkan keberhasilan seseorang harus melakukan sesuatu secara benar sehingga tidak merugikan pihak lain secara tidak wajar.
Apa hubungannya dengan pengajaran disiplin? Di mata sebagian masyarakat, disiplin itu identik dengan sesuatu yang “berat”, “monoton”, “membosankan” dan semacamnya sehingga orang cenderung tidak mematuhinya. Mereka lebih memilih yang asyik-asyik saja, bukan yang sulit.
Padahal, dari disiplin itulah manusia akan menjadi pribadi yang bisa mencapai keberhasilan secara benar — integritas, karakter — dan, terhormat. Sebab itu, disiplin harus diajarkan dan dilatihkan sehingga menjadi pengalaman yang mempribadi kepada siswa.
Tentu saja, karena pengajaran disiplin ini berada dalam ranah pendidikan, maka pelaksanaannya pun harus mengacu pada nilai-nilai pendidikan. Artinya, dalam pengajaran disiplin itu sebisa mungkin dihindari pemberian sanksi berupa “hukuman” (fisik maupun psikis) bagi siswa yang melanggarar. Lebih penting adalah bagaimana para guru menjadikan nilai-nilai kedisiplinan itu sebagai milik siswa, sehingga mereka merasa butuh untuk melaksanakannya.
Apabila cara yang dilakukan guru dalam mengajarkan disiplin bisa dilakukan seperti yang disebutkan terakhir di atas, maka pengajaran disiplin tanpa teriakan adalah mungkin! Bisa dilakukan! Kuncinya ada pada guru.
Ketulusan, rasa syukur menjadi orang yang berkesempatan mewarnai kehidupan anak-anak, harapan yang tinggi untuk keberhasilan siswa di masa depan adalah ramuan yang menguatkan niat para guru untuk berbuat terbaik demi siswa.
Ya, demi siswa. Bukan demi ego guru. Sebab itu guru tidak perlu melakukan “kekerasan” kepada siswa dengan memberikan hukuman bagi pelanggaran disiplin di sekolah. Sanksi boleh, tetapi hukuman jangan!
Sumber: gurusukses.com

Cara Mengatasi Agar Siswa Tidak Ribut Dalam Pembelajaran


Tulisan ini saya buat untuk memberikan tambahan informasi kepada teman yang mencari informasi tentang hal yang sama. Bagaimanaa mengatasi agar siswa tidak ribut dalam pembelajaran?
Dalam konsep pembelajaran kuantum kita mengenal prinsip bahwa semuanya bertujuan. Ini berarti bahwa dalam proses pembelajaran harus diupayakan agar semuanya bertujuan bagi terselenggaranya pembelajaran yang efektif, baik yang terkait dengan komunikasi maupun benda-benda di kelas.
Siswa ribut biasanya ada sesuatu yang tidak beres dengan proses pembelajaran yang diselenggarakan oleh guru. Atau, ada sesuatu yang lebih menarik bagi siswa dibanding proses pembelajaran. Itu sebabnya, maka hal yang membuat siswa lebih tertarik itu harus didayagunakan untuk mendukung proses pembelajaran.
Guru harus mampu membaca suasana hati siswa ketika mengajar, kemudian menyesuaikan aktivitas pembelajaran dengan suasana hati siswa. Ini penting, agar proses pembelajaran berlangsung mulus.
Idealnya, guru menyesuaikan proses pembelajaran dengan suasana hati setiap siswa di kelas. Namun ini agaknya tidak mungkin. Oleh karena itu cukuplah jika guru menyesuaikan proses pembelajaran dengan suasana hati sebagian besar siswa di kelas.
Bagaimana caranya? Pertama, masukilah dunia siswa. Guru dapat memasuki dunia siswa dalam pembelajaran melalui pertanyaan pancingan yang mengarah pada sesuatu yang sedang menjadi topik perbincangan siswa. Atau, guru mencermati apa yang sedang menarik perhatian siswa, kemudian membicarakan sesuatu yang menarik dari apa yang diperhatikan siswa tersebut. Sebentar saja. Tujuannya adalah untuk membawa siswa kepada pelajaran.
Selanjutnya, cari hubungkan apa yang diperbincangkan tadi dengan materi pelajaran, sehingga siswa memberikan perhatian kepada pelajaran. Jangan dipaksakan! Jika sebentar saja perhatian siswa kembali ke hal di luar pelajaran, maka berarti pelajaran hari itu memang tidak menarik bagi siswa.
Dalam situasi seperti ini guru harus cerdas dan kreatif untuk mengubah pelajaran yang tidak menarik itu menjadi menarik bagi siswa. Temukan, apakah karena metode yang tidak tepat, materi yang terlalu sulit, komunikasi yang monoton tidak menginspirasi, atau karena tidak digunakannya media pembelajaran yang sesuai.
Apabila sudah ditemukan penyebab tidak menariknya pelajaran bagi siswa (kalah menarik dibandingkan dengan situasi di luar kelas), maka segera temukan solusinya, dan terapkan dalam pembelajaran. Anda akan menemukan bahwa sebenarnya tidak sulit mengelola situasi di kelas agar fokus pada pembelajaran ketika kita memang sudah mencintai pekerjaan kita, mencintai murid-murid kita, dan berkomitmen untuk memberikan yang terbaik bagi kemajuan dan keberhasilan murid-murid kita.
Sumber: gurusukses.com

Tiga Hal Bisa Mempercepat Proses Belajar Siswa


Alkisah, seorang psikiater berkebangsaan Bulgaria bernama Georgi Lozanov, melakukan eksperimen menyembuhkan pasiennya dengan musik barok dan pemberian sugesti positif mengenai kesembuhan.
Apa yang dilakukan oleh ahli psikiatri tersebut membawa hasil yang gemilang. Si pasien mengalami kemajuan besar dan sembuh.
Keberhasilan menyembuhkan pasien dengan musik dan sugesti tersebut membawanya langkah yang lebih jauh. Lozanov mengira bahwa metode ini juga dapat diterapkan pada pendidikan.
Dengan disponsori pemerintah Bulgaria, dia melakukan penelitian mengenai pengaruh musik dan sugesti positif pada pembelajaran, dengan menggunakan bahasa asing sebagai subjek.
Dia mendapati bahwa kombinasi musik, sugesti, dan permainan kanak-kanak memungkinkan pelajar untuk belajar jauh lebih cepat dan jauh lebih efektif.
Keberhasilan Georgi Lozanov dalam penyembuhan dan (khususnya pembelajaran) tersebut akhirnya menyulut imajinasi guru bahasa dan pendidik di mana-mana untuk melaksanakan proses pembelajaran secara lebih baik.
Pelajaran yang bisa dipetik dari cerita di atas adalah bahwa ketenangan (rasa tenang dan nyaman), keyakinan, dan gairah dapat meningkatkan efektivitas pembelajaran. Inilah yang saya sebutkan dalam judul sebagai tiga hal yang mempercepat proses belajar siswa. Ketiga hal tersebut adalah: kenyamanan, keyakinan, dan gairah. Bagaimana penjelasannya?
Musik barok adalah musik klasik, yang jika diputar, bisa menenangkan suasana hati si pendengarnya. Sugesti positif bisa membangun rasa percaya diri dan menguatkan keyakinan seseorang bahwa dirinya mampu untuk berhasil.
Sedangkan permainan kanak-kanak, jelas ini adalah untuk memberikan kegembiraan dan semangat bagi para pelakunya. Semangat ini akan melipatgandakan usaha.
Dengan rasa nyaman didukung dengan keyakinan yang kuat akan keberhasilan serta usaha yang sungguh-sungguh, maka seorang siswa akan bisa melakukan tugas belajarnya dengan efektif dan efisien.
Artinya, siswa yang belajar dalam kondisi nyaman dan yakin bahwa dirinya bisa berhasil, ditambah dengan usaha maksimal, maka hasilnya pun akan maksimal.
Sumber: gurusukses.com

Pahami Trik Mengajar di Kelas


Memasuki ruang kelas merupakan perjalanan yang sangat penting. Setiap mata yang ada dalam ruang kelas akan tertuju pada Anda. Mereka akan mengawasi, membentuk opini dan menciptakan asumsi.
Bagaimana Anda memaksimalkan Momen ini? Masukilah ruangan dari sisi kiri pendengar. Hal ini mengakibatkan mata dan kepala siswa bergerak ke arah kiri, dan dengan demikian merangsang otak belahan kanan yang tidak bersifat menghakimi untuk bekerja.
Apabila kebetulan pintu ruang kelas tidak berada di sisi kiri pendengar, maka segeralah Anda mengambil posisi persis di sisi kiri siswa, menyapa siswa Anda, dengan penuh kehangatan.
Ini kiat yang halus tapi sungguh mujarab. Dengan memasuki ruangan dari sisi kiri atau menyapa dulu dari sisi kiri siswa Anda akan mempunyai sedikit waktu ekstra dalam membukakan pikiran sebelum pendengar menilai secara kritis.
Tampakkan sikap percaya diri dan antusiasme. Yang pertama diamati siswa adalah postur Anda. Mengapa? Indra terkuat adalah mata.  Rute saraf dari mata ke otak 25 kali lebih besar dibandingkan dengan rute saraf dari telinga ke otak.  Siswa dapat mengetahui apa yang Anda rasa dan pikirkan dari gerakan dan cara Anda berdiri. Sebelum melakukan pengajaran, tampakkanlah sikap percaya diri, antusiasme, dan kesungguhan sepenuhnya.
Tariklah nafas panjang. Keluarkan segenap pengetahuan, keterampilan, dan keyakinan yang menjadi dasar kepercayaan diri Anda. Tersenyumlah, dan biarkan tubuh Anda mengekspresikan kondisi batiniah Anda. Pendengar menangkap apabila ada kegelisahan, atau ketidaknyamanan yang remeh sekalipun dalam sikap Anda.
Dengan melakukan persiapan sedemikian rupa membuat Anda secara fisik maupun mental siap memasuki tahap belajar. Dengan asumsi bahwa Anda benar-benar sudah menguasai materi pelajaran yang hendak diajarkan, maka yang pertama-tama Anda lakukan adalah menuntun siswa menjangkau kondisi alfa, terapkanlah Sikap belajar, menanyakan siswa soal kaji ulang dan pelajaran minggu lalu, menjelaskan materi teori singkat dengan peta pikiran, menyarankan siswa mencatat dengan catatan tulis susun, mengerjakan soal kaji latih diskusi di luar kelas, membuat PR kaji ulang, istirahat dan diskusi di luar kelas.
Selain itu lakukanlah kontak mata dengan satu orang selama 3 hingga 5 detik. Kemudian lihatlah wajah yang lain dan sepasang mata yang lain. Tataplah kepada mereka, berbicara-lah kepada mereka.
Dengan melakukan kontak mata, sama dengan memperlihatkan bahwa Anda tertarik, bukan saja kepada substansi Anda, melainkan juga kepada mereka sebagai manusia. Pendengar ingin selalu diperhatikan dan dilibatkan, seperti dalam percakapan.
Menjelang awal mengajar, Anda dapat menceritakan kejadian pribadi yang berkaitan dengan topik pelajaran.  Otak berkomunikasi dalam bahasa metaforis-simbolis. Otak menyimpan informasi sebagai citra (image) assosiatif, serta menyusun makna berdasarkan citra yang dibuatnya.
Bisa saja Anda lupa tentang apa yang hendak Anda katakan. Hal ini bisa saja terjadi pada presenter yang handal sekalipun. Jika ini terjadi, tariklah nafas panjang, bergeraklah dari tempat Anda.
Ketika Anda bergerak, tubuh Anda akan menggerakkan otak Anda dan me-nyentakkan ingatan Anda. Terhadap persepsi siswa, Anda bagi mereka cuma mengubah posisi.
Hapallah nama siswa Anda dengan baik. Selama mengajar, manfaat-kanlah nama-nama itu, mungkin dalam contoh-contoh, atau menye-but nama yang bersangkutan dalam obrolan atau diskusi.
Tidak hanya orang yang Anda hapal namanya yang merasa tersanjung. Yang lain juga, dengan anggapan bahwa Anda pasti menghapal nama mereka juga. Namun, hindarilah menyebut nama seorang, dua, atau tiga orang saja selama mengajar untuk menghindari rasa kurang simpatik dari siswa yang lainnya.
Istirahat pendek setiap 20 menit dapat meningkatkan perhatian dan memori. Jeda singkat juga dapat menghidupkan suasana hati Anda sekaligus dapat memperkuat apa yang telah dipelajari.
Pujian dapat memberikan semangat, kegembiraan, dan mendorong keinginan belajar siswa. Memuji, sama dengan memberikan pengakuan. Me-nerima pengakuan menjadikan siswa percaya diri, bangga, dan bahagia
Suguhkan sugesti yang positif. Penting sekali siswa memahami bahwa belajar itu adalah proses untuk menjadi lebih baik dari hari ke hari. (*)
Sumber: hariansumutpos.com

Sabtu, 24 September 2011

Foto-Foto Keindahan Indonesia versi National Geographic



Taman Nasional Bromo Tengger Semeru



Stupa Candi Borobudur


 Tanah Lot, Bali



  Tarian Api di Bali


 
Petani di Dieng
  
Situ Gunung
 

 Raja Ampat
  
Wakatobi
 
 Gunung Rinjani


Air Terjun Gitgit, Bali
 
 Harimau

Salah Kaprah Pada Ilmu Pengetahuan

Ada beberapa kesalahpahaman dalam implementasi ilmu pengetahuan di publik yang perlu untuk dikoreksi kebenarannya.
Berikut ada kira-kira 10 miskonsepsi tentang sains yang beredar di masyarakat.

1. Water IS blue, not just because of the sky
(Air bewarna biru tidak dikarenakan hanya refleksi dari langit)



Banyak yang percaya bahwa danau dan laut berwarna biru "Hanya" karena mereka merefleksikan langit biru. Sebenarnya air tampak biru karena mereka benar-benar biru. Molekul air menyerap cahaya, dan mereka menyerap frekuensi warna merah lebih banyak dibandingkan frekuensi biru, sehingga frekuensi biru tampak dipermukaan. Efek nya kecil, jadi warna biru menjadi terlihat lebih jelas saat mengamati lapisan air yang cukup padat atau dalam. Di air asin atau mata air mineral, warna dari peluruhan mineral dapat terlihat.Perefleksian warna langit juga memberikan peran untuk warna biru lautan, tetapi hanya saat permukaan air yang sangat tenang dan hanya saat air diamati dengan kesudutan yang kecil sekitar 10 derajat.

2. Electricity does NOT travel at the speed of light
(Electrik/listrik tidak bergerak pada kecepatan cahaya)



Banyak buku pelajaran mengklaim bahwa electricity (elektron) berjalan melalui arus kabel pada kecepatan cahaya. Faktanya adalah, energi dari elektriklah yang mengalir secara cepat (yang tetap lebih lambat dari kecepatan cahaya). Elektron, yang mempunyai massa, dapat bergerak pada kecepatan cahaya dengan menggunakan teori relativitas. Kecepatan dari muatan listrik dalam arus elektrik sangat lambat, sekitar beberapa centimeter per jam. Di tempat dimana arus elektrik dapat terlihat, seperti di dalam electrophoresis, pergerakan lambat dari pembawa muatan dapat dilihat langsung.

3. Seasons are NOT the same length
(Musim dianggap mempunyai periode waktu yang sama)



Dikarenakan bumi bergerak cepat di orbitnya saat mendekati matahari, musim panas di bagian selatan bumi/musim dingin di bagian utara bumi adalah musim terpendek waktunya, dengan musim panas di utara atau musim dingin di selatan terlama. Tetapi, perbedaannya hanya terasa beberapa hari saja, sementara di Mars dengan orbitnya yang eksentric, perbedaannya terasa besar.

4. You WON'T get a cold just from low temperature
(Kau tidak akan mendapatkan Flu hanya karena udara dingin)



Telah menjadi miskonsepsi yang meluas di publik bahwa flu biasa dapat disebabkan oleh cuaca dingin. Realitasnya, flu biasa disebabkan oleh virus dan tidak ada hubungannya dengan temperatur yang rendah/dingin.

5. Saturn is NOT the only planet with rings
(Saturnus bukan satu-satunya planet yang mempunyai cincin)



Jupiter, Uranus, dan Neptunus juga mempunyai cincin di sekitarnya, meski cincin yang berada di Saturnus adalah yang paling jelas dan mudah dilihat.

6. Meteors are NOT hot when they land on Earth
(Meteor tidak panas ketika mendarat di bumi)



Saat meteor mendarat di bumi, biasanya meteor tersebut tidak panas seperti kebanyakan meteor di film-film Hollywood. Biasanya hanya hangat. Kecepatan meteor cukup untuk melumerkan permukaan terluarnya, tetapi material yang lumer dengan cepat terpisah, dan interior dari meteor tidak mempunyai waktu untuk memanas karena batu merupakan konduktor panas yang buruk.

7. Clouds do NOT form because of the air's temperature
(Awan tidak terbentuk karena pengaruh temperatur udara)



Merupakan pengetahuan yang salah bahwa awan terbentuk karena udara dingin "menampung" lebih sedikit uap air dari udara hangat. Udara tidak mempunyai kapasitas untuk menampung uap air. Hanya temperatur dari air sendiri (dan sekitarnya) yang menyebabkan kelembapan, proses kondensasi, dan kemudian pembentukan awan.

8. People DID know earth was not flat before Columbus
(Orang-orang sudah tahu bumi itu tidak datar sebelum Columbus)



Beberapa percaya bahwa Christopher Columbus mempunyai kesusahan dalam menerima dukungan karena orang-orang eropa percaya bahwa bumi itu datar. Faktanya, para pelaut dan navigator pada saat itu tahu bahwa bumi itu bulat, tetapi (pengetahuan benar) tidak setuju dengan estimasi dari Columbus mengenai jarak ke India. Jika Amerika tidak ada, dan Columbus meneruskan perjalannya ke India yang sebenarnya, dia tidak akan dapat bertahan lama untuk mencapainya.

9. The Great Wall of China is NOT particularly visible from space
(Tembok Besar China tidak terlihat dari ruang angkasa)



Pada saat di orbit yang rendah, Tembok Besar China dapat dilihat dari luar angkasa tetapi tidak seunik dari yang digembor-gemborkan. Dari orbit bumi yang rendah, banyak objek artifisial dapat terlihat di bumi, tidak hanya Tembok Besar China. Jalan raya, kapal di lautan, bendungan, rel kereta api, kota, persawahan, dan beberapa gedung.siteunik.com

Seperti yang telah diklaim bahwa Tembok Besar China adalah objek buatan manusia yang terlihat di Bulan, Astronot Apollo telah melaporkan bahwa mereka tidak melihat objek buatan manusia apapun dari bulan.

10. There is NO "dark side" of the Moon
(Tidak ada sisi gelap (yang selalu gelap) dari bulan)



Bulan dalam orbit sinkronis (synchronous orbit), ini berarti, bulan menmbutuhkan waktu yang tepat sama untuk berotasi satu kali terhadap sumbunya dengan rotasi terhadap bumi. Jadi bulan mempunyai sisi jauh/belakang/gelap/luar, karena selalu memberikan bagian permukaan yang sama ke bumi ketika berotasi. Saat bulan diperkirakan berada di antara Matahari dan Bumi, itu dalah waktu "siang" di bagian sisi jauh/luar/belakang bulan dan waktu malam untuk sisi bagian yang menghadap ke bumi. Saat Bumi di antara matahari dan Bulan, bagian yang jauh mengalami waktu "malam" dan "waktu siang" untuk bagian yang menghadap bumi.


Sumber: siteunik.com

5 Hal Penting Yang Wajib Anda Ketahui

1. Nomor darurat.

Nomor darurat untuk telepon genggam adalah 112. Jika Anda sedang di daerah yang sulit menerima sinyal HP dan perlu memanggil pertolongan, silahkan tekan 112, maka HP akan mencari network yang ada untuk menyambungkan nomor darurat bagi Anda. Yang menarik, nomor 112 dapat ditekan biarpun keypad di-lock. Cobalah.. hehehehehe aneh yaaaa….


2. Baterai cadangan tersembunyi

Kalau baterai HP Nokia Anda hampir habis, padahal Anda sedang menunggu telpon penting, silahkan tekan *3370#, maka telpon Anda otomatis restart dan baterai akan bertambah 50%. Baterai cadangan ini akan terisi waktu Anda mencharge HP Anda...hehehehehe unik yaaaa


3. Kunci remote mobil Anda ketinggalan di dalam mobil?

Kalau kunci Anda ketinggalan di dalam mobil dan remote cadangannya di rumah, maka telponlah orang rumah dengan HP, lalu dekatkan HP Anda ke mobil kurang lebih 30cm, dan minta orang rumah untuk mendekatkan remotenya ke telepon yang dipakainya lalu menekan tombol pembuka pada remote cadangan tersebut. Voila... mobil Anda pun akan terbuka! hehehehehe koq bisa begitu


4. Cek keabsahan mobil/motor (Jakarta area only)

Contoh: Ketik metro b86301o (nomer polisi kendaraan), kirim ke 1717, nanti akan ada balasan dari kepolisian mengenai data” kendaraan tersebut. Tips ini juga berguna untuk mengetahui data” mobil bekas yang hendak Anda beli/incar...hehehehehe mantap yaaaa


5. Dirampok di ATM

Jika jiwa Anda terancam karena sedang ditodong penjahat dan Anda diminta untuk mengeluarkan uang dari ATM, maka Anda bisa minta pertolongan diam” dengan memberikan nomor pin secara terbalik. Misal nomer asli pin Anda 1234, bila diinput 4321 di ATM maka mesin tetap akan mengeluarkan uang tapi juga tanda bahaya ke kantor polisi tanpa diketahui penjahat tsb. Fasilitas ini tersedia di seluruh ATM tapi hanya sedikit orang yang tahu. Tolong sebarkan info ini kepada yang lain... hehehehe keren kan..??

Sumber: kelikinfo.blogspot.com

Lima Penemuan Unik Peneliti Cilik Indonesia

Lima penemuan ini memenangkan sebuah kontes. Mereka mendapat ide dari lingkungannya.



Indonesia sebenarnya tak kering dengan orang-orang pintar. Anak-anak pintar Indonesia beberapa kali berhasil menyabet prestasi tertinggi dalam kontes di tingkat internasional.

Bahkan, anak-anak Indonesia juga berhasil menemukan beberapa alat, termasuk metode belajar. Temuan-temuan mereka juga mendapat apresiasi dari berbagai lembaga.
Berikut ini lima temuan dari anak-anak Indonesia yang baru saja mendapatkan penghargaan dari sebuah kontes:

1. Permainan Matematika Maju Mundur (P3M)

Karya ini ditemukan oleh Raihany Hidayati Az Zahra, siswi kelas V SDIT Salsabila, Bekasi. Diilhami pengalaman teman-temannya yang kesulitan mempelajari matematika, ia menciptakan sebuah permainan dengan mengadaptasi permainan ular tangga dengan diisi konsep matematika, yakni pengurangan, penjumlahan, serta perkalian bilangan bulat.

“Idenya gara-gara banyak teman yang belum mengerti bilangan bulat, saya gunakan ular tangga tapi konsepnya berbeda,” kata Hany.

Dalam karyanya, permainan yang dibuat pada April 2011 ini seperti bermain ular tangga. Namun diganti dengan konsep berjalan Maju Mundur, bukan Naik Turun. Media dadu diganti dengan sebuah batangan kecil yang diwarnai biru dan merah. Warna biru menunjukkan bilangan bulat positif yang berarti langkah maju, sedang warna merah merupakan bilangan bulat negatif, yang baerarti langkah mundur.

Permainan ini dijalankan oleh 2 sampai 5 orang. Setiap pemain mengocok batangan kecil berwarna tersebut. Bila mendapatkan angka 5 biru berarti maju 5 langkah, sebaliknya bila mendapatkan 5 merah, berarti mundur 5 langkah. Demikian permainan ini dijalankan sampai mencapai finish yang terletak di ujung papan yang berjumlah 100 kotak, seperti ular tangga.

Selain konsep maju mundur, dalam permainan ini juga ada konsep tabungan dan utang dengan penerapan bilangan bulat. Ditengah-tengah papan, terdapat kotak Gold, yang berarti pemain yang berhenti pada kotak ini mendapatkan bonus 10 batangan biru yang berarti ia mempunyai tabungan sejumlah yang didapat. Tak jauh dari kotak Gold, juga terdapat kotak Poor, yang berarti bila pemain berhenti pada kotak ini, berarti ia mendapat hukuman berupa utang, yang nantinya dapat dikembalikan bila ia mendapatkan batangan biru. Pemain yang terdahulu mencapai finish, menjadi pemenang permainan ini.

“Dengan konsep tabungan dan utang, anak bisa belajar perhitungan secara tidak langsung,” ujar Intan Rahmatin, Guru Pendamping Hany.

Menurut Intan, pelajaran bilangan bulat didapatkan pada anak kelas III SD, dan kecenderungannya banyak anak kesulitan memahami bilangan bulat. “Biasanya anak usia itu, sulit mengurutkan bilangan bulat, tapi dengan permainan ini, nantinya akan bisa,” kata dia.

2. Permainan Matematika Cerdik, Mencari Selisih, Wind Zero

Permainan ini merupakan permainan Matematika untuk mencari selisih angka. Permainan ini dibuat oleh Raynor Baruna Reksa Ananta dan Miura Chandra, siswa kelas V SD Kuntum Cemerlang, Bandung.

Awalnya Raynor tergugah saat membantu adiknya yang kesulitan belajar matematika. “Di soal tersebut, ada penjumlahan dengan berbentuk bulat-bulat, itu membingungkan,” ujar Raynor.

Dengan dibantu oleh gurunya, ia diarahkan untuk menggantinya dengan konsep kubus. Kemudian ia mencobanya bersama Miura. “Ternyata lebih mudah pakai kubus, karena bisa menaruh angka di setiap sudutnya, jadi mudah mencari selisih,” jelasnya.

Permainan ini menggunakan media papan penampang. Konsep Wind Zero ini menggunakan konsep kubus didalamnya ada kotak. Dalam permainan ini, mereka membuat 7 kotak, dengan titik akhir (Zero) berada di tengah-tengah kotak.

Cara memainkannya dengan menuliskan angka berapa pun di setiap 4 sudut terluar kotak. Kemudian mencari selisih antara dua angka yang bersebelahan dan ditulis di tengah-tengah kedua angka tersebut. Setiap hubungan dua angka dalam garis vertikal maupun horizontal, dicari selisihnya. Demikian seterusnya sampai pada titik akhir, dan pasti pada titik akhir tersebut hasilnya angka nol. “Pasti nol, kalau tidak berarti salah menuliskan selisih angka,” ujarnya siswa berkacamata ini.

Dalam papan permainan ini, setiap mencapai titik akhir, pemain memencet tombol, yang menunjukkan benar atau tidak. Bila lampu merwarna merah, berarti ada yang salah dalam mencari selisih tersebut. “Permainan ini juga bisa memakai desimal atau pecahan, pasti hasilnya nol,” tambahnya.

Permainan ini juga sudah ditransfer di komputer, sehingga lebih asyik mempelajari matematika. “Lebih Fun belajar Matematika,” katanya sambil memperagakan permainan.

3. Antena Dahsyat Dari Limbah Rumah

Melihat bekas almunium untuk percobaan di laboratorium, ide Patricia Harjo Utomo kemudian muncul, bagaimana membuat limbah tersebut lebih bermanfaat. Iseng-iseng ia ingin membuat antena.

Kemudian Patricia bertanya kepada gurunya, antena terbuat dari apa, ternyata terbuat dari alumunium. Gayung pun bersambut, limbah yang tak terpakai itu dimanfaatkan. “Saat itu banyak bekas alumunium yang pernah dipakai kakak kelas untuk membuat solar cooker, terus saya pakai saja untuk antena,” ujarnya singkat.

Lembaran alumunium dipotong sedemikian rupa, kemudian dihubungkan dengan kabel. Tembaga pada ujung kabel ditempelkan pada lembaran alumunium tersebut. Gambar televisi yang dihasilkan lumayan bening. “Awalnya saya coba di rumah, dan berhasil gambarnya jelas,” kata siswi SD Marsudirini Surakarta ini.

Antena hasil temuan Patricia cukup ditaruh di samping televisi, tak perlu tempat yang tinggi untuk mendapatkan gambar yang bagus. “Ukuran alumunium tidak berpengaruh pada gambar. Yang penting alumunium dalam keadaan yang baik, belum rusak. Namun potongan jangan terlalu besar atau kecil,” sarannya.

Patricia mengaku bahwa penemuan ini tidak sengaja dibuat untuk mengikuti kompetisi sains. “Sudah saya coba untuk mengisi liburan sekolah,” ujarnya. Ia berharap karyanya bisa membantu masyarakat yang kurang mampu dapat menonton televisi dengan gambar yang jelas dan mudah.

4. Mempercepat Pertumbuhan Benih Tanaman

Rasa penasaran yang tinggi terhadap pertumbuhan alam membawa dua bersudara, Fauzia Noorchaliza dan Fadhilah Noor Nabillah, keduanya Siswi SD Insan Kamil Bogor, meneliti benih-benih biji tanaman. Keduanya berharap mempunyai pohon Apel di rumah mereka.

Dengan karya berjudul “Perkecambahan Benih Dengan Metode kupas Cangkang Kulit Biji (Percobaan pada Biji Buah Apel dan Biji Buah jambu Biji)”, keduanya mencoba mengamati pertumbuhan biji apel yang dibeli oleh ibunya. Kemudian mereka meneliti benih jambu biji. Keduanya melakukan pengamatan selama 20 hari, mulai tanggal 14 Mei sampai 3 Juni 2011. Secara cerdik, mereka punya ide untuk membandingkan pertumbuhan benih biji yang dikupas dengan benih biji yang tidak dikupas.

Hasil percobaan menunjukkan bahwa biji yang dikupas lebih cepat berkecambah dibandingkan dengan biji yang tidak dikupas. Tahap perkecambahan dimulai dengan tumbuhnya bakal akar, selanjutnya batang dan daun.

Setiap hari keduanya mencatat pertumbuhan dengan menggunakan alat bantu millimeter blok dan mistar. Hasil pengukuran pertumbuhan divisualisasikan pada kurva pertumbuhan. Dari kurva tersebut, bakal akar biji Apel yang dikupas cangkangnya tumbuh pada hari ke-5, sedangkan bakal akar biji Jambu tumbuh pada hari ke-7. Biji Apel pada hari ke-5 tidak berkecambah, dan biji Jambu berkecambah pada hari ke-9.

Laju pertumbuhan panjang kecambah biji apel dan biji jambu yang dikupas mencapai 0,75 mm/hari dan pada hari ke-20, pertumbuhan cambah mencapai 15 mm. Sedangkan biji apel yang tidak dikupas tidak tumbuh dalam sehari. Pertumbuhan biji jambu dengan dikupas 1,1 mm/ hari pada hari ke-20, cambah tumbuh 22 mm. Biji jambu yang tidak dikupas tumbuh 0,6 mm/hari, padahari ke-20 menjadi 12 mm.

Upaya mereka sangat didukung oleh kedua orangtuanya yang kebetulan seorang dosen. “Mereka tidak saya arahkan, mereka yang inisatif sendiri untuk lihat-lihat pertumbuhan alam,” aku Ibu keduanya, Jusri Nilawati.

Bakat Fauzia tumbuh, tambahnya, sejak umur 4 tahun. “Usia 4 tahun, dia sudah sering coba-coba melakukan pengamatan,” katanya. Hasil penelitian mereka sempat diujicoba oleh peneliti LIPI dengan media tanah, sebelumnya dalam mengamati biji-biji tersebut, mereka menggunakan dengan media kapas. Dan hasilnya lebih cepat tumbuh di media tanah.

5. Alat Pendeteksi Kadar Air Biji-Bijian (Pak Kadir)

Pada dasarnya biji-bijian setelah panen memerlukan alat tester yang dapat menentukan layak dan tidaknya untuk digiling. Dengan hal tersebut akan menentukan hasil biji yang unggul, misalnya padi untuk dijadikan beras yang utuh dan tidak pecah kecil (menir) disamping kualitas beras dan kuantitas beras agar tidak ikut tersaring pada gilingan bercampur dengan limbah padi (kulit padi) untuk pakan ternak.

Problemnya, bila padi dan jagung kadar airnya tinggi digiling menyebabkan beras dan beras jagung akan pecah serta hasilnya tidak sempurna. Untuk menghindari itu perlu adanya pengeringan biji padi dan jagung terlebih duhulu sampai kadar airnya rendah serta siap digiling.

Melihat petani di daerahnya yang kadang tidak memperhatikan hal ini, Claudya Mardiani Safitri dan Dinar Rizqi P, keduanya siswi SD Jember Lor 03 Jember, melakukan uji coba peralatan untuk mengetahui kadar air dari padi maupun jagung. Kedua orangtua mereka kebetulan petani yang memiliki penggilingan padi. Dengan berkonsultasi dengan guru pendampingnya, keduanya berupaya membuat sebuah alat yang dinamakan, “Pak Kadir Bisa” (Pendeteksi Kadar Air Biji-Bijian Sederhana).

Keduanya membuat alat deteksi sederhana yang terdiri beberapa bahan bekas pakai seperti, tabung bekas, batang tembaga, dan komponen dasar elektronika. Upaya ini tidak mudah bagi mereka. “Lumayan susah karene itu bukan pelajaran SD,” ungkap Claudya. Tapi mereka tak menyerah dengan mendalami soal elektronika, baterai, dan kapasitor.

Akhirnya alat sederhana diciptakan. Prinsip kerjanya alat ini akan memberikan sinyal cahaya saat biji-bijian dimasukkan dalam wadah tabung. Bila tabung diisi biji-bijian dengan mengandung kadar air tinggi maka akan terjadi perubahan resistansi dengan kadar tertentu maka menyebabkan lampu (LED) akan menyala dikarenakan perubahan waktu menjadi rendah dan frekwensi menjadi tinggi. Dan sebaliknya bila tabung diisi biji-bijian yang mengandung kadar air rendah menyebabkan lampu kedap-kedip.

“Indikatornya panel lampu berkedip-kedip berarti kadar air rendah. Lampu menyala, kadar air tinggi,” ujar Claudia.

Alat tersebut terdiri dari sensor objek yang disambungkan dengan kabel pendeteksi. Cara kerja sensor kapasitor tersebut, yakni pada saat tabung berisi bijian maka yang berubah adalah konstanta (ε) sehingga berubah menjadi kapasitansi (C) sehingga menimbulkan bentuk waktu yang disebut perioda yang menyebabkan lampu menyala bila kadar airnya tinggi.

Pada saat awal arus listrik yang berupa muatan mengisi sensor kapasitor dengan level tegangan maksimum tertentu dan pada saat muatan penuh maka dibuanglah muatan tersebut ke rangkaian selanjutnya hal ini dilakukan secara berulang-ulang. Dengan peristiwa tersebut terjadi tegangan (Volt) pada senso kapasitor terhadap waktu yang mana hal ini tergantung pada isi tabung tersebut yang berupa konstanta (ε) yang berhubungan dengan kadar air biji-bijian.

Untuk menjadikan lampu berkedap-kedip dan menyala maka dibutuhkan alat elektronik yang sederhana berupa IC pewaktu (IC 55) dimana bila lampu menyala sensor kapasitor terisi arus listrik pada muatan dan lampu padam sensor kapasitor membuang muatan.

Dengan alat “Pak Kadir Bisa”, menurut Nanang, guru Claudia, petani bisa lebih rincci mengatahui jenis biji-bijiannya, apakah berkadar air rendah atau tinggi. sehingga petani tak merugi. “Misalnya menyelesaikan masalah yang terlihat sepele namun berakibat besar, yaitu apabila padi atau jagung digiling dalam keadaan berkadar air tinggi digiling saaat dijuan turun menjadi Rp5.000,00/kg, padahal seharusnya Rp.8.000/kg,” terang Nanang.

Claudya dan Dinar berharap temuannya dapat membantu petani dapat memperoleh keuntungan yang seharusnya.

Kelima tamuan ini menjadi pemenang dari Kontes Juniour Scince Award 2011 yang diselenggarakan PT Kalbe Farma, Sabtu lalu.

sumber: vivanews