Jumat, 18 November 2016

Kotoran Paus Bisa Membuat Kita Makan Ikan Selamanya

Laut bukan hanya tempat tinggal tetapi juga toilet. Studi yang dipublikasikan di jurnal PLOS Biology pada Agustus 2011 mengungkap, sekitar 2,2 juta spesies, mulai zooplankton yang mikroskopik hingga makhluk seberat satu ton, hidup dan buang hajat di lautan.


Diantara banyak jenis hewan, paus merupakan spesies yang paling banyak menghasilkan "sampah".

Studi yang dirilis di Canadian Journal of Zoology mengungkap, Paus Sei yang bisa mencapai panjang 18 meter dan bobot 45 ton menghasilkan 627 liter urin sehari, setara 166 galon air minum.

Sementara, paus Fin sepanjang 26 meter dan berat 72.575 kilogram memproduksi 974 liter atau 257 galon urin per hari.

Jumlah feses laut belum pernah diukur tetapi dengam mudah dijumpai di permukaan laut. Feses salah satu mamalia terbesar di Bumi ini punya warna khas dan bau yang menyengat.


Meski merupakan sampah metabolisme, urin dan feses paus berguna, membuat manusia tetap bisa makan ikan.

Urin menyediakan nitrogen bagi lingkungan. Sementara feses selain menyediakan nitrogen juga menyuplai lautan dengan fosfor dan zat besi.

Fitoplankton, makhluk laut kecil yang punya fungsi seperti pohon, menggunakan nutrisi dari kotoran paus untuk tumbuh.

Dengan nutrisi itu, fitoplankton mampu melakukan fotosintesis, menyediakan oksigen bagi makhluk laut lainnya, serta bereproduksi.

Pertumbuhan fitoplankton berkat kotoran paus memungkinkan ekosistem laut tetap seimbang.

Fitoplankton dimakan zooplankton. Zooplankton kemudian dimakan makhluk lain yang lebih besar. Demikian rantai makanan di lautan bekerja.



Joe Roman, ahli biologi dari Universitas Vermont, mengatakan bahwa paus adalah "insinyur ekosistem".

Beberapa jenis paus memangsa makhluk yang hidup di laut dalam dan membuang kotoran sisa pencernaan di permukaan lautan.

Paus menunjukkan keterhubungan antara makhluk laut dalam dan permukaan yang tak akan mungkin bertemu.

Dewasa ini, paus adalah hewan yang banyak menghadapi ancaman. Ilmuwan memerkirakan, penurunan populasi paus akan menyebankan petaka bagi organisme yang menggantungkan hidupnya dari kotoran paus.

Jika dibiarkan, stok ikan sebagai sumber protein bagi manusia terancam. Manusia mungkin akan sulit makan ikan.

"Riset menunjukkan, makin banyak paus, populasi populasi ikan juga akan meningkat. Ini karena paus melepaskan nutrisi yang menyokong kehidupan ikan-ikan," kata Ramon seperti dikutip Livescience, 25 Juni 2016 lalu.

Sumber: apakabardunia.com

Kamis, 21 Januari 2016

Zainuddin Nafarin Siswa SMA Pencipta Anti Virus Lokal SMADAV





Bagi pengguna komputer di Indonesia siapa yang tidak tahu SMADAV? antivirus lokal yang terkenal ringan dan handal dalam memblokir virus dari perangkat removal. Penemunya yaitu Zainuddin Nafarin siapakah dia?Zainuddin Nafarin adalah seorang ahli dalam teknologi informatika dan komputer (TIK), dan dikenal sebagai pakar antivirus komputer. Ia merupakan pencipta anti virus lokal Smadav.

Zainuddin Nafarin lahir di Amuntai, Kalimantan Selatan, pad September 1990. ia merupakan anak pertama dari empat bersaudara putra pasangan Rojiannoor dan Marhamah. Ia adalah murid Sekolah Menegah Umum 2 Pahandut Palangka Raya, Kalimantan Tengah kelas XI IA 1.



Awal mula kenal Anti Virus

Zainuddin menciptakan SmadAV pada tahun 2006, Smadav tercipta bukan karena ia cinta almamater, tapi karena awal mulanya (secara tak sengaja) ia mengenal Visual Basic di laboratorium komputer SMAN-2 Palangkaraya pada sekitar pertengahan tahun 2006.

Suatu hari pada pertengahan 2006, bersama teman-teman sekelas, Zainuddin mengikuti praktikum komputer di lab sekolah. Materi yang diajarkan seputar sejumlah program utama di Microsoft Office.

Tapi, lantaran sudah cukup menguasai, Zainuddin justru bosan. Saat itulah dia iseng mengeklik beberapa shortcut di komputer. Perhatiannya seketika tersedot pada program Visual Basic (VB), sebuah aplikasi tentang bahasa pemrograman yang belum pernah dikenalnya.

Zainuddin kemudian mencari bahan seputar VB untuk dipelajari dan dipraktikkan sendiri. Sebagian besar bahan tutorial tersebut dikumpulkan dari internet. Ketika itu, dua hari sekali, dia ke warnet (warung internet) terdekat yang berjarak sekitar 5 km dari rumahnya.

Dari aktivitasnya di dunia maya itu pula Zai kemudian ikut masuk di komunitas online vbbego.net. Komunitas tersebut berisi orang-orang yang memiliki ketertarikan yang sama dengan bahasa pemrograman lewat VB. Seiring maraknya virus komputer yang bertebaran pada kurun 2006–2007, arah diskusi di forum tersebut banyak membicarakan topik cara menciptakan virus.


Lahirnya Smadav v1.0

Beberapa bulan setelah itu lahirlah Smadav v1.0. Tetapi karena kesibukannya dalam mengikuti Olimpiade matematika, akhirnya pengembangan SmadAV ditunda hingga diselesaikan pada tahun 2008. Smadav pertama kali diciptakan di kota Palangkaraya, tapi lokasi pengembangannya lebih banyak memakan tempat di daerah Jogjakarta dikarenakan kesibukannya kuliah di Fakultas Ilmu Komputer Universitas Gadjah Mada.

SmadAV mulai Zainuddin kembangkan sejak Oktober 2006 (waktu itu Zainuddin Nafarin masih kelas XI atau 2 SMA). Sejak ada beberapa temannya yang meminta Zainuddin agar membersihkan komputernya dari virus-virus lokal yang menjengkelkan, padahal Zainuddin sendiri juga masih cukup awam tentang virus lokal waktu itu. Ada 2 yang membuatnya jengkel disini, pertama virus lokalnya sendiri. Kedua, Zainuddin Nafarin harus datang ke rumah masing-masing teman Zainuddin Nafarin tersebut untuk “membantu” membersihkan virus lokal di komputernya secara manual. Karena hal inilah mau tidak mau harus mau agar teman Zainuddin Nafarin tetap terbantu dan Zainuddin Nafarin tidak repot lagi, sejak saat itu Zainuddin mulai mengembangkan aplikasi SmadAV.

Zainuddin Nafarin menamakannya SmadAV karena SMA Zainuddin Nafarin adalah SMAN-2 Palangkaraya, biasa dipanggil Smada. Jadi, SmadAV=Smada+AV (Smada Antivirus). Kenapa harus smada? Karena Zainuddin Nafarin baru mulai mempelajari programming sejak awal kelas XI (sejak Zainuddin Nafarin menemukan Visual Basic di lab Smada) dan bahkan Zainuddin Nafarin baru punya komputer saat pertengahan kelas X.

Zainuddin Nafarin mengembangkan SmadAV sejak Oktober 2006, hingga akhirnya berhenti di bulan Mei 2007 dan baru dimulai lagi sekarang. dikarenakan pada Mei 2007 Zainuddin akan mengikuti Olimpiade Matematika tingkat Provinsi waktu itu . Dan ia berpikir untuk sementara ia harus berkonsentrasi terlebih dahulu ke Olimpiade. Tetapi karena Zainuddin (kebetulan) lolos lagi sampai tingkat Nasional, mau tidak mau Zainuddin tetap konsentrasi di Olimpiade sampai akhir Oktober 2007.

Setelah Olimpiade berakhir, lagi-lagi Zainuddin masih berpikir belum memungkinkan untuk kembali mengembangkan SmadAV, dikarenakan waktu itu Zainuddin kembali harus bersiap untuk menghadapi ujian nasional (karena ia telah duduk di kelas XII). Zainuddin berpikir sejak awal, ia harus bersiap-siap untuk belajar habis-habisan, karena bukan hanya untuk menghadapi UN (yang banyaknya 6 mata pelajaran) tapi juga Tes Masuk Universitas. Setelah semuanya berakhir dan (untungnya) Zainuddin bisa diterima di UGM di Jurusan Matematika, Zainuddin Nafarin pikir saat inilah waktu yang tepat untuk mengembangkan lagi SmadAV.


Pada akhir 2009 jumlah pengguna Smadav mencapai seribu komputer. Tapi, kini pengguna Smadav sudah mencapai sekitar 8 juta komputer. Tidak sedikit pengguna dari luar negeri. Beberapa di antara mereka tertarik untuk menjalin kerja sama bisnis dengan Zainuddin. Dia mencontohkan, ada orang Malaysia yang menyatakan siap menjadi penjual produk Smadav di negaranya. Begitu pula orang dari Afrika.

Setelah lulus dari UGM pada 2013, Zai kembali ke Palangkaraya untuk mengelola dan mengembangkan Smadav.


Tentang Smadav 

Smadav adalah perangkat lunak antivirus yang ditujukan untuk mengatasi varian virus komputer lokal maupun internasional yang menyebar di Indonesia. Antivirus ini memiliki versi gratis dan berbayar setelah sebelumnya sempat berupa perangkat lunak derma.

Logo Smadav merupakan simbol objek mustahil berwarna hijau. Pembuatnya memilih simbol tersebut karena kesederhanaannya dan warna hijau karena melambangkan kedamaian.

Fitur yang ditawarkan oleh antivirus ini antara lain Smad-Lock dan SmaRTP. Smad-Lock merupakan folder yang berfungsi untuk mengamankan file dalam alat penyimpanan data dari serangan virus, sedangkan SmaRTP berfungsi untuk mencegah eksekusi file virus dari alat penyimpanan data.

Biasanya antivirus tidak bisa di-install bersamaan dengan antivirus lainnya, dikarenakan antivirus dirancang untuk menjadi pelindung utama dari virus pada sebah sistem komputer. Namun tidak demikian dengan antivirus Smadav, dimana antivirus ini dirancang sebagai proteksi tambahan untuk sistem komputer, sehingga bisa dipastikan dapat berjalan dengan baik meskipun sudah ada antivirus lain yang ter-instal di sistem komputer, dengan kata lain Smadav berfungsi sebagai lapis kedua setelah antivirus utama yang ter-instal pada PC

Pada saat mulai dijalankan, Smadav mengecek komputer pengguna di balik layar. Jika ada virus yang ditemukan, maka akan langsung dimatikan dulu sebelum antarmuka Smadav ditampilkan.

Jika Smadav gagal melakukan pembersihan berkas, berkas tersebut akan dikarantina. Beberapa kemungkinan yang menyebabkan kegagalan pembersihan berkas adalah bergabungnya tubuh virus dengan berkas dokumen atau disembunyikan di tempat yang tak terjangkau. (sumber: wikipedia, blogpenemu.blogspot.co.id)