Senin, 21 November 2011
Selasa, 15 November 2011
TIPS HADAPI UN
Untuk yeman-teman yang mau UN…ini ada motivasi dari Motty Si Burung Super atau follow @MotivaTweet.
- Sebelumnya, coba kita ingat².. Pencapaian² kita yg lalu.. Semua ujian sekolah yg sudah kita lewati.. Bisa² aja kan?! Jadi, gunakanlah kemenangan², pencapaian², hal² baik yg lalu utk mengingat betapa kita MAMPU. Jd, UN jg pasti bisa
- Berikutnya, coba lihat kenyataannya.. Jawab pertanyaan ini: “berapa banyak orang yg sudah melewati UN? Betul sekali.. Ada JUTAAN bahkan MILYARAN org sudah melalui UN dgn lancar. Ujian bbrp hari, udah deh ˆ?ˆ. Kalau buanyaaaakkkk banget org bisa melalui UN dgn lancar, kita jugaaaa bisaaaaaaaa! Yakkiiiin! ˆ?ˆ
- Selanjutnya, kita bahas ttg “ketakutan menghadapi UN” ya.. Ketakutan menghadapi UN sebenarnya suatu hal yg ngga perlu. Sama sekali ngga perlu. Ingat ini. Ketakutan hanya akan membesarkan hal yg kita takuti itu. Nah kan, nambah² beban aja ˆ?ˆ. Yg kita fokuskan akan membesar! Jd, buang jauh² rasa takut, spy ia ga membesar. Yg perlu difokuskan adalah PERSIAPAN. Taatlah kpd TUHAN, maka IA akan memberikan jalan dari seluruh penjuru mata angin. Soal UN jd gampang ˆ?ˆ
- NIAT. Putuskan utk menjalani UN dgn gemilang! Bahwasannya hari gini ga ada ruang buat org² biasa, jadilah. Kebanyakan kita ngga pernah meNIATkan diri utk melakukan sesuatu, pdhal ini salah satu KUNCI utama lho. Sebuah pencapaian besar, selalu diawali dgn NIAT. Dimana kita membuat keputusan utk sukses mencapai sesuatu itu. Ayo, NIATkan utk melewati UN dgn baik, demi mama papa, demi masa depan yg KEREN!
- USAHA. Nah, drpd ketakutan, stress ga jelas, mending lakukan yg jelas² aza deh. PERSIAPAN! Pelajari apa yg perlu.
- Kenapa kita khawatir?? Jawabannya 1 aja.. Karena persiapan belum matang! Jadi, ayo matengin persiapannya! Belajar!
- DOA. Yap.. Doa ini kekuatan. Tanpanya ga akan ada kesuksesan yg bermakna. Doa yg kuat, sekuat USAHA sama NIATnya.
- Minta doa mama papa juga ya. Doa mereka lgsg tembus langit 7 lapis lho
Senin, 07 November 2011
Bagaimana Mengajar Siswa Kelas I SD?
Untuk rekan guru yang mengajar di kelas I SD, apakah ilustrasi di bawah ini juga terjadi di kelas Anda:
Bu Guru sedang menjelaskan pelajaran di depan kelas. Ada anak yang menangis karena diganggu teman di sebelahnya. Guru mendekati anak yang menangis memintanya untuk diam, sekaligus mengingatkan anak yang mengganggu agar tidak mengulangi perbuatannya.
Anak-anak lain (yang merasa tidak diperhatikan guru) mulai berjalan-jalan meninggalkan tempat duduknya, ada juga yang mengganggu teman-temannya. Guru meminta anak yang berjalan-jalan agar kembali duduk di tempatnya semula.
Tetapi, suasana kelas menjadi semakin ribut karena anak-anak yang lebih besar justru mulai bertengkar dengan anak-anak lain. Kalau situasi di kelas Anda seperti yang digambarkan di atas, apa yang Anda lakukan?
Jika mengajar di kelas tinggi guru dapat berkonsentrasi ke arah pencapaian tujuan pembelajaran secara cepat, di kelas I para guru harus lebih bersabar. Pembelajaran yang berkualitas penting, namun pendidikan bagi siswa kelas I SD jauh lebih penting.
Ya, siswa kelas I SD memang masih sangat terpengaruh dengan situasi rumah, dengan penuh kemanjaan, dan sangat riskan apabila guru melakukan kesalahan (baik ucapan maupun tindakan). Bukan karena kesalahan guru akan mendapatkan protes dari siswa (mana berani siswa kelas I SD protes kepada gurunya?) melainkan kesalahan ini akan dibawa dan berpengaruh pada kehidupan siswa hingga dewasa.
Misalnya dalam proses pembelajaran. Siswa kelas I yang rata-rata masih polos akan mengalami kesulitan mengikuti proses pembelajaran apabila guru menerapkan model pembelajaran yang membutuhkan keseriusan. Di sisi lain, guru juga akan mengalami kesulitan mencapai tujuan pembelajaran apabila hanya mengikuti kemauan siswa yang nota bene masih suka bermain dan tidak bisa duduk tenang di tempat duduknya. Akibatnya, proses pembelajaran cenderung gagal dalam artian guru tidak bisa memenuhi kebutuhan siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran.
Bagaimana cara mengatasinya? Upaya yang harus dilakukan guru adalah mengemas keseriusan belajar dalam permainan sehingga tidak terkesan serius oleh siswa. Ya, guru perlu kreatif dalam memanipulasi kegiatan pembelajaran agar tampak oleh siswa sebagai sebuah “permainan besar” yang menarik untuk diikuti.
Ini bukan persoalan mudah. Guru perlu banyak belajar dari siswa. Apa yang membuat siswa gembira, bagaimana dominasi indera belajar mereka, tema apa yang cocok untuk menyajikan materi pelajaran tertentu, siapa yang bisa menjadi pemimpin kelompok, siapa yang sudah berani mengekspresikan diri dan siapa pula yang masih takut-takut?
Semua jawaban atas pertanyaan-pertanyaan di atas diinventarisasi, dianalisis, untuk kemudian dijadikan acuan dalam penyusunan rencana pembelajaran.
Sanksi diberikan kepada yang melanggar, namun pemberian sanksi harus menjadikan siswa menyadari bahwa apa yang dilakukan harus bermanfaat bagi dirinya dan bagi teman lain.
Misalnya siswa tidak bisa duduk tenang ketika pelajaran di kelas (ini biasa terjadi), dalam hal ini guru perlu berhenti sejenak, menunggu siswa duduk kembali. Sampaikan kepada anak-anak bahwa bapak atau ibu guru senang jika anak-anak duduk dengan rapi ketika proses pembelajaran berlangsung.
Atau ubah strategi pembelajaran yang memungkinkan anak-anak bisa berdiri atau berjalan-jalan ketika proses pembelajaran.
Bu Guru sedang menjelaskan pelajaran di depan kelas. Ada anak yang menangis karena diganggu teman di sebelahnya. Guru mendekati anak yang menangis memintanya untuk diam, sekaligus mengingatkan anak yang mengganggu agar tidak mengulangi perbuatannya.
Anak-anak lain (yang merasa tidak diperhatikan guru) mulai berjalan-jalan meninggalkan tempat duduknya, ada juga yang mengganggu teman-temannya. Guru meminta anak yang berjalan-jalan agar kembali duduk di tempatnya semula.
Tetapi, suasana kelas menjadi semakin ribut karena anak-anak yang lebih besar justru mulai bertengkar dengan anak-anak lain. Kalau situasi di kelas Anda seperti yang digambarkan di atas, apa yang Anda lakukan?
Butuh Kesabaran Tingkat Tinggi
Bagi sebagian besar guru SD, mengajar kelas I merupakan tugas yang amat berat. Pasalnya, tugas ini membutuhkan kesabaran tingkat tinggi dalam pelaksanannya agar berhasil.Jika mengajar di kelas tinggi guru dapat berkonsentrasi ke arah pencapaian tujuan pembelajaran secara cepat, di kelas I para guru harus lebih bersabar. Pembelajaran yang berkualitas penting, namun pendidikan bagi siswa kelas I SD jauh lebih penting.
Ya, siswa kelas I SD memang masih sangat terpengaruh dengan situasi rumah, dengan penuh kemanjaan, dan sangat riskan apabila guru melakukan kesalahan (baik ucapan maupun tindakan). Bukan karena kesalahan guru akan mendapatkan protes dari siswa (mana berani siswa kelas I SD protes kepada gurunya?) melainkan kesalahan ini akan dibawa dan berpengaruh pada kehidupan siswa hingga dewasa.
Misalnya dalam proses pembelajaran. Siswa kelas I yang rata-rata masih polos akan mengalami kesulitan mengikuti proses pembelajaran apabila guru menerapkan model pembelajaran yang membutuhkan keseriusan. Di sisi lain, guru juga akan mengalami kesulitan mencapai tujuan pembelajaran apabila hanya mengikuti kemauan siswa yang nota bene masih suka bermain dan tidak bisa duduk tenang di tempat duduknya. Akibatnya, proses pembelajaran cenderung gagal dalam artian guru tidak bisa memenuhi kebutuhan siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran.
Bagaimana cara mengatasinya? Upaya yang harus dilakukan guru adalah mengemas keseriusan belajar dalam permainan sehingga tidak terkesan serius oleh siswa. Ya, guru perlu kreatif dalam memanipulasi kegiatan pembelajaran agar tampak oleh siswa sebagai sebuah “permainan besar” yang menarik untuk diikuti.
Ini bukan persoalan mudah. Guru perlu banyak belajar dari siswa. Apa yang membuat siswa gembira, bagaimana dominasi indera belajar mereka, tema apa yang cocok untuk menyajikan materi pelajaran tertentu, siapa yang bisa menjadi pemimpin kelompok, siapa yang sudah berani mengekspresikan diri dan siapa pula yang masih takut-takut?
Semua jawaban atas pertanyaan-pertanyaan di atas diinventarisasi, dianalisis, untuk kemudian dijadikan acuan dalam penyusunan rencana pembelajaran.
Penanaman Disiplin Siswa Kelas I SD
Kaitannya dengan penanaman disiplin, guru harus pula memastikan bahwa disiplin itu bukan sesuatu yang membosankan atau menakutkan. Disiplin adalah kebutuhan. Sebab itu penanamannya harus benar-benar sesuai dengan dunia anak.Sanksi diberikan kepada yang melanggar, namun pemberian sanksi harus menjadikan siswa menyadari bahwa apa yang dilakukan harus bermanfaat bagi dirinya dan bagi teman lain.
Misalnya siswa tidak bisa duduk tenang ketika pelajaran di kelas (ini biasa terjadi), dalam hal ini guru perlu berhenti sejenak, menunggu siswa duduk kembali. Sampaikan kepada anak-anak bahwa bapak atau ibu guru senang jika anak-anak duduk dengan rapi ketika proses pembelajaran berlangsung.
Atau ubah strategi pembelajaran yang memungkinkan anak-anak bisa berdiri atau berjalan-jalan ketika proses pembelajaran.
Kamis, 03 November 2011
Pembagian Cepat dengan bilangan 5
Sembarang
bilangan dibagi 5 dapat dilakukan dengan DIKALI 2, kemudian DIBAGI 10.
Cara ini sederhana, namun dapat diterapkan untuk sembarang bilangan. Pembagian dengan 10 itu sangat gampang, tinggal MENGGESER TANDA KOMA SATU ANGKA KE DEPAN.
Contoh cepat:
4 / 5 = ?
Jawab :
4 x 2 =8 tinggal bayangkan ada koma di belakang angka 8, geser ke depan => 0,8
Penjelasan:
4 x 2 = 8
5 x 2 = 10
...................=> 8/10 = 0,8
Contoh lain:
898 / 5 = 179.6
Dan seterusnya.
Cara ini sederhana, namun dapat diterapkan untuk sembarang bilangan. Pembagian dengan 10 itu sangat gampang, tinggal MENGGESER TANDA KOMA SATU ANGKA KE DEPAN.
Contoh cepat:
4 / 5 = ?
Jawab :
4 x 2 =8 tinggal bayangkan ada koma di belakang angka 8, geser ke depan => 0,8
Penjelasan:
4 x 2 = 8
5 x 2 = 10
...................=> 8/10 = 0,8
Contoh lain:
898 / 5 = 179.6
Dan seterusnya.
Bagaimana bila dibagi 50, 500, 5000 dst?
Ya sangat gampang, karena anda tinggal geser saja tanda koma 2 tempat, 3 tempat dan 4 tempat ke depan..Pembagian Cepat Bilangan 2
Membagi dengan 2 memang mudah, dan bisa dibayangkan secara cepat.
Sebagai contoh, kalau kita ingin membagi 210 / 2 =
Jawabannya akan langsung didapat = 105. Ini dengan membagi 200/2 + 10/2 = 100+5 = 105
Namun untuk angka yang lebih panjang, tentu saja tidak bisa dibayangkan dengan mudah.
Contoh :
489038894 / 2 = ?
Membayangkan saja susah, bukan?. Nah berikut ini akan saya tunjukkan bagaimana mengerjakan pembagian ini secara cepat
Kita ambil contoh 3 angka dulu:
358 / 2 = ?
Caranya:
1. Mulai dari angka paling belakang, bagi dengan 2
penyelesaian : ( 8 / 2 = 4 )
2. Selanjutnya perhatikan angka di depannya. Kalau Angka didepan
tersebut ganjil,
maka hasil langkah 1, tambah dengan 5, dan kurangi
angka di depan tadi dengan 1, kalau
angkanya genap, langsung tulis
hasilnya.
penyelesaian :
Angka depannya 8 adalah 5, yang berarti ganjil, maka
hasil bagi langkah 1 ditambah 5
==> 4+5 = 9.
Angka didepan
dikurangi 1 menjadi 5-1 = 4. Tulis hasil bagi sementara : 9
3. Sekarang bergerak ke angka di depan tadi. Terapkan langkah 2 sampai seluruh angka
habis.
penyelesaian :
Sekarang kita bekerja di angka 5, yang sudah menjadi 4 akibat langkah 2 diatas.
4/2 = 2
Angka depannya adalah 3, yang berarti ganjil, jadi hasil 2 ini harus
ditambah 5
===> 2+5 = 7 ; Angka 3 harus dikurangi 1 (3-1=2)
tulis hasil sementara : 79.
Angka berikutnya adalah 3 yang sudah menjadi 2. Karena angka didepannya sudah habis,
maka 2 langsung dibagi 2/2 = 1
Tulis hasil akhir : 179
Mudah bukan?
Nah untuk soal diatas 489038894/2 dapat diselesaikan dengan cepat
Selasa, 01 November 2011
Beberapa Cara Menjadikan Anak Jenius
Sebagai orang tua tentu kita mengharapkan anak kita tumbuh dengan baik dan punya daya fikir yang jenius. Para pakar menyatakan, sekalipun kearifan seorang anak sangat erat hubungannya dengan genetika bawaan, namun banyak sekali penelitian ilmiah menunjukkan bahwa pembinaan setelah lahir juga merupakan faktor sangat penting yang tidak boleh diabaikan.
Merangsang Pertumbuhan dengan Pendidikan dalam Kandungan
Para dokter menyatakan, bayi dalam kandungan usia tiga bulan sudah mempunyai perasaan, empat bulan sudah mampu merasakan suara dari luar. Suara dari luar ini akan terus merangsang organ indera anak dalam kandungan dan mendorong pertumbuhannya, mempunyai peran yang penting bagi pertumbuhan intelegensi. Pada dasarnya cerebral cortex (bagian otak yang penting untuk mengingat, memperhatikan, menyadari, berpikir, mengerti bahasa dan lain sebagainya) bayi dalam kandungan sudah terbentuk pada usia 5 - 6 bulan, bila pada masa ini diperdengarkan musik ataupun dilakukan pemijatan lembut pada bagian perut akan dapat meningkatkan pertumbuhan intelegensi sang anak.Fondasi Perkembangan Intelegensi Ditentukan pada Masa Anak-Anak
Sejak bayi dilahirkan, ayah-bunda sudah mempunyai peran penting untuk mengajarkan pengetahuan dasar kepadanya. Kalau saja ayah bunda pada tahap ini dapat membimbing sang anak dengan murah hati, hormat dan penuh kasih sayang, maka bukan saja dapat meletakkan dasar kepribadian yang unik bagi sang anak, bahkan dapat membuat anak memiliki kemampuan belajar dan sikap bergaul yang baik.Dengan demikian, peran ayah bunda bukan hanya membesarkan, bahkan juga memikul tanggung jawab besar sebagai "guru pribadi".
Berikut adalah beberapa cara agar anak kita bisa menjadi lebih jenius.
1. Belajar Musik
Ini merupakan cara yang bagus untuk meningkatkan pembelajaran otak kanan dengan santai dan mudah. Menurut hasil penelitian Universitas Toronto, pelajaran musik dapat meningkatkan intelligence quotient dan prestasi sekolah seorang anak. Bahkan semakin lama dipelajari, hasilnya semakin jelas.
2. Beri ASI (Air Susu Ibu)
Banyak penelitian ilmiah membuktikan bahwa air susu ibu (ASI) selain menyediakan berbagai macam zat gizi, juga dapat meningkatkan kekebalan tubuh dan intelegensi bayi. Seorang bayi yang mengonsumsi ASI selama sembilan bulan secara nyata lebih pandai dari pada seorang bayi yang hanya mengonsumsi ASI selama satu bulan.
3. Kesehatan Anak
Tim peneliti dari University of Illinois telah membuktikan hubungan antara kesehatan dan pelajaran anak di sekolah. Penelitian dari Oppenheimer Funds malah menunjukkan bahwa olah raga berkelompok bukan saja meningkatkan rasa percaya diri, membangun spirit kebersamaan, bahkan dapat memupuk kecakapan memimpin. Delapan puluh satu persen dari para direktris perusahaan pada saat masih kecil, semuanya pernah bergabung dalam suatu kegiatan organisasi.
4. Permainan Anak
Memang ada banyak games yang bisa membuat pemainnya menjadi brutal, nyentrik ataupun malas berpikir. Namun juga ada sejumlah games yang dapat
meningkatkan spirit bersosial, kreativitas dan inspirasi, bahkan ada yang dapat melatih anak untuk berpikir dengan bijaksana serta melatih kemampuan membuat rencana. Penelitian di University of Rochester juga menemukan bahwa anak kecil yang bermain games lebih berkemampuan dalam menemukan petunjuk rasa visual dalam belajar.
5. Menolak Junk Food
Kurangi mengonsumsi makanan berkadar gula tinggi, berpantang berbagai makanan berlemak tinggi dan junk food yang lain. Sebaliknya, banyaklah mengonsumsi makanan sehat bergizi tinggi, ini akan meningkatkan perkembangan intelegensi dan motorik anak, terutama bagi bayi yang belum genap dua tahun, hal ini sangat penting. Misalnya, seorang anak harus mengonsumsi sejumlah zat besi untuk membantu pertumbuhan otak. Kalau kurang jumlahnya, penghantaran impuls syaraf akan melemah.
6. Menumpuk Rasa Ingin Tahu
Para pakar mengungkap, ketika orang tua mendorong anak untuk mempunyai pemikiran sendiri, sesungguhnya adalah sedang meng-arahkan mereka pada pentingnya menuntut pengetahuan. Menaruh perhatian yang besar terhadap minat anak, mengenalkan dan mengajarkan ketrampilan baru kepada mereka pada setiap ada kesempatan mendidik di luar rumah, semua ini merupakan cara yang baik sekali guna memupuk dambaan anak untuk menuntut pengetahuan.
7. Perbanyak Membaca
Sejalan dengan kemajuan teknologi, banyak orang yang mengabaikan pentingnya membaca. Membaca merupakan cara meningkatkan intelligence quotient seseorang yang paling langsung dan efektif. Membacakan cerita untuk anak, menjadi anggota perpustakaan dan menambah koleksi buku bacaan semuanya merupakan cara yang baik untuk memupuk minat membaca seorang anak.
8. Biasakan Makan Pagi
Pepatah yang mengatakan burung yang bangun pagi akan mendapatkan makanan bukanlah tanpa dasar. Jauh sejak 1970, penelitian ilmiah menemukan seorang anak yang sarapan pada pagi hari memiliki ingatan yang lebih baik, lebih mampu berkonsentrasi dan juga mampu belajar lebih cepat. Dari pada sama sekali tidak makan pagi, makanlah sepotong kue atau minum segelas susu, hal ini akan sangat membantu dalam belajar.
Kurangi mengonsumsi makanan berkadar gula tinggi, berpantang berbagai makanan berlemak tinggi dan junk food yang lain. Sebaliknya, banyaklah mengonsumsi makanan sehat bergizi tinggi, ini akan meningkatkan perkembangan intelegensi dan motorik anak, terutama bagi bayi yang belum genap dua tahun, hal ini sangat penting. Misalnya, seorang anak harus mengonsumsi sejumlah zat besi untuk membantu pertumbuhan otak. Kalau kurang jumlahnya, penghantaran impuls syaraf akan melemah.
6. Menumpuk Rasa Ingin Tahu
Para pakar mengungkap, ketika orang tua mendorong anak untuk mempunyai pemikiran sendiri, sesungguhnya adalah sedang meng-arahkan mereka pada pentingnya menuntut pengetahuan. Menaruh perhatian yang besar terhadap minat anak, mengenalkan dan mengajarkan ketrampilan baru kepada mereka pada setiap ada kesempatan mendidik di luar rumah, semua ini merupakan cara yang baik sekali guna memupuk dambaan anak untuk menuntut pengetahuan.
7. Perbanyak Membaca
Sejalan dengan kemajuan teknologi, banyak orang yang mengabaikan pentingnya membaca. Membaca merupakan cara meningkatkan intelligence quotient seseorang yang paling langsung dan efektif. Membacakan cerita untuk anak, menjadi anggota perpustakaan dan menambah koleksi buku bacaan semuanya merupakan cara yang baik untuk memupuk minat membaca seorang anak.
8. Biasakan Makan Pagi
Pepatah yang mengatakan burung yang bangun pagi akan mendapatkan makanan bukanlah tanpa dasar. Jauh sejak 1970, penelitian ilmiah menemukan seorang anak yang sarapan pada pagi hari memiliki ingatan yang lebih baik, lebih mampu berkonsentrasi dan juga mampu belajar lebih cepat. Dari pada sama sekali tidak makan pagi, makanlah sepotong kue atau minum segelas susu, hal ini akan sangat membantu dalam belajar.
Sumber: kafeilmu.com
Langganan:
Postingan (Atom)